Rabu, 03 Juni 2015

Nutrisi Yang di Serap Jahe Setiap Hari

Berapa banyak jahe ‘makan’ setiap harinya?

rimpang jahe 3 bulan
Rimpang Jahe Umur 3 Bulan, ada anakan dan banyak akar

Masih ingat kan kalau jahe itu punya ‘mulut’ (baca di artikel ini: Pola dan kebutuhan makan (pupuk) tanaman jahe). Makanan jahe adalah hara mineral (pupuk) yang kita berikan ke tanaman jahe tersebut. Tapi berapa banyak sih jahe makan setiap harinya …? Pertanyaan itu sungguh mengelitik. Untungnya, peneliti (lagi-lagi) dari negeri ‘tirai bambu’ telah mencoba mencari jawaban atas pertanyaan ini. Koh Xin-Sheng dan teman-temannya (2010) melakukan penelitian untuk mengukur berapa banyak pupuk yang dimakan oleh tanaman jahenya setiap harinya. Pengetahuan ini penting sekali, terutama agar kita bisa memberikan makanan alias pupuk yang tepat untuk tanaman jahe kita. Berikut ini data hasil......
penelitian Koh Xin.

Serapan hara (pupuk) N, P dan K oleh tanaman jahe (Xin-Sheng et al. 2010)

Serapan hara (pupuk) N, P dan K oleh tanaman jahe (Xin-Sheng et al. 2010)

Pertumbuhan tanaman jahe terdiri dari beberapa fase (Baca lagi: Fase Pertumbuhan Jahe). Ternyata dari hasil penelitian Koh Xing, tanaman jahe ‘makan’ dengan kecepatan yang berbeda-beda dalam setiap fase pertumbuhannya. Tiga bulan pertama (sampai usia 103 hari), dia hanya makan kurang lebih hanya 30%-nya saja. Maklum, pada fase ini, sebagian kebutuhan makannya dipenuhi dari cadangan makanan yang ada di dalam rimpang jahe. Nah, makanya mulai banyak setelah fase bibit tadi. Makannya sangat rakus sekali pada fase pembesaran rimpang, yaitu setelah usia 139 hari. Dari mulai usia ini sampai dipanen pada usia 6-8 bulan, porsi makanan yang diserap oleh tanaman jahe mencapai 45% dari total makanan yang diserap sepanjang kehidupan jahe. Artinya, di usia-usia ini lah tanaman jahe harus banyak sekali disediakan makanan alias pupuk.

Kalau dihitung per gram makanan yang diserap oleh tanaman jahe, di fase bibit (sampai usia 103 hari) tanaman jahe menyerap 0,1 gr urea, 0,06 gr SP36 dan 0,1 gr KCl per tanaman/rumpun per hari. Di fase pertumbuhan cepat dan perkembangan rimpang tanaman jahe memakan 0,4 gr urea, 0,2 gr SP36 dan 0,4 gr KCl per tanaman/rumpun per hari. Kalau satu polybag diisi 3 bibit, jadinya per hari tanaman jahe makan 1,3 gr urea, 0,6 gr SP36 dan 1,3 gr KCl per polybag per hari di usia >100hari. Gampangnya, setiap polybag tanaman jahe makan kira-kira setengah sendok makan pupuk urea, seujung kecil sendok teh pupuk SP36 dan setengah sendok pupuk KCl per hari. Coba hitung sendiri kalau punya 1000 polybag.
Ini kan tanaman bukan orang, cara makannya sedikit beda dengan orang. Kalau orang dikasih sesuap di makan sesuap. Tapi kalau tanaman dikasih urea sesendok, apalagi dikasihnya dengan cara ditabur ke tanah, yang dimakan bukannya sesendok tapi paling banter cuma sepertiganya saja. Mudahnya, kalau tanaman dikasih satu kilo urea, urea yang dimakan paling cuma 3 onsnya saja. Jadi, kalau tanaman jahe perlunya sehari setengah sendok makan urea, dikasihnya mesti sesendok penuh. Lebih efisien jika diberikan lewat mulut daun alias stomata, yang dimakan bisa lebih banyak lagi. Misalnya, diberikan dalam bentuk pupuk cair yang disemprotkan ke daun.

Bagaimana aplikasi praktis dari hasil penelitiannya Koh Xin-Sheng dan kawan-kawannya ini? Kan, nggak mungkin kita menyuapi tanaman jahe setiap hari. Kalau cuma satu sih masih mending, lha kalau satu hektar atau punya 6000 polybag, perlu berapa ‘baby sister’ untuk menyuapi tanaman jahenya.
Ngasih makan ke tanaman cukup beberapa kali saja, tidak perlu setiap hari. Kalau di lapang biasanya dikasihkan tiga kali, pertama sebagai pupuk dasar, pemupukan pertama dan pemupukan kedua. Kalau diberikan dalam bentuk pupuk cair biasanya disemprotkan setiap minggu, dua minggu atau seminggu dua kali, tergantung yang punya tanamannya.
Berapa banyak ‘makanan’ yang mesti diberikan ke tanaman? Kita lanjutkan nanti lagi ya….
—lanjut lagi nanti —-

dikopi dari
 http://isroi.com/2015/03/25/berapa-banyak-jahe-makan-setiap-harinya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar